Bagaimana Mengenalinya Tanda-tanda Demensia

Penyakit Alzheimer, juga dikenal sebagai Demensia, adalah suatu kondisi yang mengacu pada sekelompok gangguan kognitif yang mempengaruhi memori, berpikir, dan keterampilan penalaran seseorang. Biasanya semakin memburuk dari waktu ke waktu, jadi mengetahui tanda-tanda awal ini akan membantu Anda mengenali gejala awal sebelum menjadi jauh lebih buruk.

Demensia mempengaruhi orang yang berbeda pada tingkat yang berbeda, tetapi diperkirakan sekitar 25 juta orang di Amerika Serikat saja memiliki beberapa bentuk demensia. Tanda-tanda awal demensia meliputi:

  • Gangguan memori: Salah satu gejala awal demensia yang paling umum adalah lupa detail dan nama orang. Jenis kelupaan ini dapat memengaruhi cara seseorang mengingat sesuatu, termasuk hal-hal yang harus mereka ingat, seperti janji dengan dokter atau nomor telepon anak-anak mereka. Beberapa orang dengan demensia dapat mengingat hal-hal sesuka hati, tetapi kehilangan ingatan adalah tanda demensia yang paling umum.
  • Kefasihan dalam berbicara: jika Anda memperhatikan bahwa pasien benar-benar dapat mengucapkan kalimat tanpa membacanya, kemungkinan besar ia akan melakukannya di usia yang lebih tua. Namun, jika pasien tidak dapat melakukan tugas sederhana seperti makan, minum, atau menyeka mulut, mereka mungkin tidak dapat berkomunikasi secara efektif dengan Anda.
  • Kelupaan: Lainnya tanda awal demensia adalah pelupa. Pasien dengan kondisi ini cenderung melupakan apa yang terjadi beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu. Ini sering disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, tetapi juga dapat disebabkan oleh masalah lain, termasuk stroke atau cedera kepala.
  • Kehilangan inisiatif: Biasanya lebih sulit bagi penderita demensia untuk melakukan tugas sehari-hari. Ini termasuk hal-hal seperti berpakaian, mencuci tangan, menyikat gigi, atau mandi. Meskipun mereka mungkin dapat menyelesaikan beberapa tugas ini, mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan yang lain, termasuk merencanakan ke depan, mengatur barang-barang rumah tangga, atau bahkan berbelanja bahan makanan. Mereka juga akan kesulitan menyelesaikan tugas-tugas sederhana yang memakan waktu kurang dari 10 menit, seperti membuka pintu atau menjawab panggilan telepon.
  • Halusinasi: Orang dengan demensia mungkin mengalami halusinasi. Ini mungkin menakutkan dan bahkan dapat menyebabkan mereka bertindak kasar, seperti melempar benda atau melukai diri sendiri.
  • Kelelahan: Beberapa pasien dengan demensia mungkin sulit berkonsentrasi, terutama ketika mencoba mengingat hal-hal baru. Bahkan tugas yang biasanya memakan waktu kurang dari satu menit akan memakan waktu lebih lama untuk diselesaikan. Mereka juga mungkin merasa kurang energik, bahkan jika mereka aktif dan energik sepanjang hari. Mereka mungkin merasa sulit untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin, seperti berbelanja, mengendarai mobil, atau memasak.
  • Iritabilitas: Pasien dengan demensia mungkin mengalami kemarahan atau permusuhan terhadap anggota keluarga dan teman. Mereka mungkin juga tidak mau berbicara dengan orang lain, yang bisa membuat frustrasi dan memalukan.
  • Masalah Bicara: Pasien dengan demensia mungkin tidak dapat berbicara sama sekali, yang bisa sangat membuat frustasi keluarga dan teman. Mereka mungkin juga tidak dapat mengekspresikan diri mereka dengan jelas. Ini karena fungsi otak mereka berbeda dari sebelumnya.
  • Kognitif: Pasien dengan demensia juga dapat menunjukkan tanda-tanda gangguan kognitif. Artinya, mereka tidak lagi dapat memproses informasi yang telah disajikan kepada mereka di masa lalu. Meskipun mereka mungkin dapat mengingat detail, mereka mungkin tidak dapat memproses informasi yang disajikan kepada mereka saat ini.

Tanda-tanda demensia seringkali sulit dikenali pada orang dengan demensia. Ada beberapa cara untuk membantu mengobati kondisi ini dan memberikan kesempatan terbaik kepada orang yang Anda cintai untuk menjalani kehidupan yang berkualitas. Ini termasuk memberikan perawatan medis yang tepat, memberi mereka obat-obatan yang dapat membantu, dan mendidik mereka tentang kondisi mereka, serta memberi mereka kegiatan yang merangsang pemikiran mereka dan membantu mereka menjaga kejernihan mental.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *