AKAN dan ADA Solusi Mengatasi Pengangguran di Lombok Tengah

sapa.or.id – Hingga saat ini (Oktober 2012) angka pengangguran yang terdaftar pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosektrans) Kabupaten Lombok Tengah sudah menembus hingga angka 7000 lebih. Penentuan jumlah angka ini disesuaikan dengan jumlah Angka Pencari Kerja (APK) atau jumlah masyarakat Lombok Tengah yang sudah membuat AKA I (Kartu Kuning). Kartu tersebut merupakan syarat sahnya warga untuk mencari dan melamar pekerjaan. Hal ini dinyatakan oleh Drs. HL Sastawirya (Kepala Disosektrans Lombok Tengah). Angka ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan angka yang tertera pada Buku Data Dalam Angka Kabupaten Lombok Tengah yang diterbitkan sebagai hasil kerja sama PPemerintah Daerah dengan BPS, mencapai angka 16.667 orang yang terdiri dari 5.484 orang perempuan dan 11.183 laki-laki.

Untuk data pengangguran tahun 2011, jika dilihat dari latar belakang pendidikan pencari kerja, didominasi oleh warga yang berpendidikan SD (14.523), diikuti yang berpendidikan SLTA (861) sarjana (628), Diploma (352) dan yang paling kecil adalah yang berpendidikan SLTP (303). Dilihat dari jenis kelamin pendidikan pencari kerja pria sebagian besar adalah tamatan SLTP ke bawah, begitu juga dengan pencari kerja perempuan. Sedangkan data terakhir yang dirilis oleh Disosektrans untuk saat ini (2012) belum dipilah dan pilih dalam berbagai kategori. Angka tersebut (+7000) merupakan hasil pendataan secara umum, sedangkan masalah dominasinya, pihaknya kurang mengetahuinya, apakah itu dari kalangan Sarjana ataukah bukan, tetepi itulah jumlahnya secara umum. Menurutnya, bagi masyarakat yang tidak mendaftar diri mencari kerja itu dinilainya bukan pengangguran atau memiliki pekerjaan tetap.

Untuk mensiasati jumlah angka pengangguran yang masih tinggi tersebut, Pemerintah Daerah Lombok Tengah melalui Disosektrans yang membidangi masalah tenaga kerja mencoba melakukan berbagai macam terobosan, berupa dilahirkannya program baru. Diantaranya ada program AKAN dan AKAD. AKAN merupakan program Antar Kerja Antar Negara (AKAN), dalam hal ini pemerintah telah melakukan kerjasama dengan beberapa negara tetangga, termasuk Negara Malaysia dan beberapa Negara Arab. Sedangkan program AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) dengan tujuan ke Daerah Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan beberapa daerah tujuan lainnya. Dilahirkannya dua program tersebut menurut Sastrawirya, murni dimaksudkan untuk mengurangi angka pengangguran yang berpotensi menjerumuskan ke arah kemiskinan di daerah Lombok Tengah. Untuk program AKAD, pihak Disosektrans telah menggratiskan bagi masyarakat yang ingin mencari kerja dengan tujuan antar daerah.

Diakui bahwa tingginya angka pengangguran di Lombok Tengah disebabkan oleh masih kurang maksimalnya lapangan kerja yang disediakan oleh pemerintah, sehingga dilahirkanlah program untuk menanggulangi hal tersebut. Disisi lain, pada era sekarang banyak penduduk yang membutuhkan pekerjaan tapi tidak melakukan aktivitas mencari kerja. Kebanyakan diantara mereka cenderung pasif. Mereka akan aktif bila lowongan pekerjaan ada tersedia. Kenyataan ini menjelaskan bahwa banyaknya pencari kerja yang tercatat tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator jumlah pengangguran yang terjadi. Lebih dari itu, dari dinas sosial juga telah diprogramkan padat karya, seperti padat karya untuk infrastruktur, baik itu melalui Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan maksud yang sama, mengurangi pengagguran dan angka kemiskinan.

Sumber : Siti Sanisah Korda NTB

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *