SAPA – MENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku mendapatkan protes dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika tentang pendamping dana desa.
Tjahjo mengatakan bahwa Pastika memrotes pendamping dana desa yang direkrut bukan dari warga lokal yang dianggap memahami dinamika masyarakat Bali, melainkan dari luar Bali.
“Gubernur Bali protes. Ya dia bukan kesukuan atau keagamaan. Tapi kalau bisa, pendamping dana desa itu dari Bali. PENDAMPING DESA
Jangan dropping dari daerah lain. Nanti koordinasinya tidak baik,” ujar Tjahjo dalam sambutan Musrenbang di Bidakara, Rabu (20/4/2016). PENDAMPING DESA
Ditemui usai acara, Tjahjo mengungkapkan bahwa protes tersebut bukan hanya datang dari Gubernur Bali. Namun, ada juga dari beberapa daerah. PENDAMPING DESA
Tjahjo sepakat dengan para kepala daerah itu. Sebaiknya pendamping dana desa memang berasal dari daerah setempat. Sebab, mereka pasti telah memiliki pengetahuan soal kultur dan dinamika desa setempat. PENDAMPING DESA
“Supaya terarah. Jangan sampai dia tidak tahu desanya, kulturnya beda, tidak memahami, bisa repot,” ujar Tjahjo. PENDAMPING DESA
Dia mengaku telah mengkomunikasikan hal itu kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar. Marwan mengatakan bahwa perekrutan pendamping dana desa juga berkooordinasi dengan pemerintah daerah. PENDAMPING DESA
Oleh sebab itu, ia menyarankan Menteri Desa dan kepala daerah terus memantau proses perekrutan pendamping dana desa agar program dana desa tepat sasaran. PENDAMPING DESA
Sumber: Kompas dot com
PENDAMPING DESA