TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI 8 PERSEN PER TAHUN DI INDIA – SAPA – Aliansi Strategis untuk Penanggulangan Kemiskinan

SAPA – Target optimis di tetapkan India dalam menyusun target pembangunan ekonomi yang ambisius dalam lima tahun ke depan di tengah gejolak global, penguatan kurs rupee, dan tingginya inflasi. Pemerintah India menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8 persen hingga 2017.

“Mencapai target pertumbuhan 8 persen masih menjadi sebuah target ambisius ketika pada tahun pertama, pertumbuhan ekonomi kurang dari 6 persen,” kata Perdana Menteri India, Manmohan Singh, saat berpidato dalam rapat kabinet untuk meninjau kembali rencana ekonomi pemerintah 2012-2017 di New Delhi, Kamis (27/12).

Harapan Singh tersebut disampaikan setelah pemerintah, pada awal bulan ini, memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun fiskal berjalan menjadi di bawah 6 persen. Proyeksi itu menempatkan negara ekonomi terbesar nomor tiga di Asia itu berada dalam jalur pertumbuhan terburuk dalam sepuluh tahun terakhir.

Melesatnya pertumbuhan ekonomi di India saat ini dinilai tak terlepas dari reformasi yang diusung pemerintah. Salah satunya dengan melakukan liberalisasi sistem perekonomiannya. Meski demikian, India dinilai masih menggunakan rencana pembangunan ekonomi lima tahunan seperti model Uni Soviet.

Target Optimistis

Target perekonomian India terebut dinilai terlalu optimistis lantaran saat ini tak ada negara yang melakukan hal itu. Sebagai contoh, China yang notabene negara ekonomi terbesar nomor dua di dunia hanya berani menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunannya saat ini 7,5 persen. Namun, New Delhi memunyai alasan lain terkait rencana pembangunan lima tahunnya.

Target tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan secara signifikan dan penciptaan lapangan kerja baru, terutama bagi angkatan kerja muda yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Singh, tantangan terbesar dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi ke depan adalah masalah infrastruktur.

Dia mengungkapkan sarana infrastruktur di India saat ini dinilai sangat buruk. “Buruknya jalur kereta, jalan, pelabuhan, dan sarana infrastruktur lainnya telah menghambat transportasi dan produksi,” kata Singh. “Karena itu, perbaikan infrastruktur menjadi jaminan terbaik untuk mendorong percepatan pertumbuhan,” imbuh dia. mad/AFP/E-8

koran-jakarta dot com

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *