KABUPATEN SOLOK: PROGRAM PNPM JANGAN ASAL JADI

SAPA – UPAYA Pemerintah Kabupaten Solok melalui PNPM Mandiri yang dimotori Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) dalam mengentaskan persoalan akses jalan yang merupakan urat nadi perekonomian masyarakat pada 74 nagari di 14 kecamatan cukup memuaskan.

Pasalnya, hingga saat ini, nyaris semua Nagari di daerah penghasil beras ternama ini sudah merasakan bantuan jalan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Tak hanya itu, masyarakat di masing-masing kecamatan juga mendapat dana bantuan pinjaman dari PNPM untuk modal usaha yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. Bahkan, sejak tahun 2007 hingga 2014, dana pinjaman bergulir PNPM sudah mencapai Rp 40 miliar pada 14 kecamatan di Kabupaten Solok.

Selain untuk pembangunan fisik, seperti jalan, irigasi, pembangunan sekolah, program PNPM juga memberi bantuan pinjaman. Namun, dana untuk pinjaman ini, dibatasi hanya 25 persen dari alokasi dana PNPM secara keseluruhan.

“Tapi, dana bergulir untuk pinjaman masyarakat sudah mencapai Rp 40 miliar di Kabupaten Solok,” papar Kepala BPM Kabupaten Solok Khairi Yusri, kemarin.

Wali Nagari Supayang, Dharmansyah mengatakan, untuk Kecamatan Payung Sekaki, nagarinya sudah merealisasi program PNPM ini di banyak titik.

“Paling tidak, untuk Nagari Supayang sudah dibantu PNPM sejak tahun 2010 hingga saat ini mencapai Rp 2,8 miliar,” ujar Dharmansyah saat peresmian PNPM Mandiri di Nagari Supayang, beberapa waktu lalu.

Meski realisasi anggaran PNPM cukup memuaskan, namun Bupati Solok Syamsu Rahim menegaskan, jika kegiatan program PNPM yang dilaksanakan oleh masyarakat betul-betul untuk kebutuhan nyata yang diperlukan masyarakat itu sendiri.

Dengan kata lain, masyarakat juga mesti bahu-membahu untuk kemajuan nagari dan tidak hanya bergantung pada dana bantuan. “Jangan asal dibangun saja. Apa gunanya dibangun banyak jalan, irigasi, jika ujung-ujungnya tidak bermanfaat,” tegas Bupati.

Di akhir masa jabatannya ini, Syamsu Rahim juga mengingatkan, di mana berdasarkan laporan dari beberapa pihak di lapangan yang menyebutkan, jika pengerjaan jalan dan irigasi program PNPM terkesan asal jadi.

Dengan demikian, kerja keras PNPM dipandang tidak berkesan baik. “BPM harus awasi pengerjaan program PNPM ini. Jangan asal jadi dan menghabiskan dana. Mari kita awasi bersama, apa gunanya realisasi baik, tapi hasil nyatanya mengecewakan,” papar Bupati.

Sumber: Padangekspres dot com
                                               Penanggulangan Kemiskinan – Melawan Pemiskinan – Pengentasan Kemiskinan – TKPK – Angka Kemiskinan – IKraR – Pemberdayaan Masyarakat – PNPM Mandiri 

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *