SRI MULYANI MINTA DANA DESA RP 60 TRILIUN DIOPTIMALKAN

SAPA INDONESIA – MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pentingnya kesetaraan pembangunan ekonomi meliputi seluruh wilayah di Indonesia tahun ini. Dia berharap optimalisasi penggunaan dana desa di 2017 dapat berjalan efektif dan efisien.

“Saya punya harapan besar pada dana desa berjumlah Rp 60 triliun, harus dipakai dengan efektif,” katanya, dalam sambutannya di acara peluncuran laporan triwulanan perekonomian Indonesia Bank Dunia bersama Center for Strategic and International Studies (CSIS), di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.   DANA DESA

Menurut Sri Mulyani, pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia sama pentingnya dengan mengejar pertumbuhan ekonomi tahun ini. Dia menilai pembangunan bukan hanya di Pulau Jawa, melainkan juga daerah-daerah lain.   DANA DESA

Penguatan ekonomi yang merata dibutuhkan di tengah ketidakpastian global. Indonesia memiliki peluang dan harus tetap memperkuat fondasi perekonomian negara.

“Kondisi global, khususnya aliran modal, ekspor-impor, juga akan sangat berdampak pada ekonomi Indonesia,” ujar Sri Mulyani.   DANA DESA

Sedangkan dari sisi kemampuan pemerintah menjaga defisit APBN, menurut Sri, sudah lebih baik. Hal itu terlihat dari angka defisit pada akhir tahun lalu sebesar 2,46 persen atau Rp 307,7 triliun, lebih rendah daripada perkiraan. “Ini berarti kredibilitas fiskal kita meningkat tapi risiko masih ada.”   DANA DESA

Sri mengatakan pihaknya saat ini sedang dalam proses meningkatkan kredibilitas mengumpulkan pajak, termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sistem yang ada.   DANA DESA

“Menambah penerimaan negara itu penting, tapi bagaimana kita membelanjakannya tak kalah penting,” ucapnya.   DANA DESA

Sri menjelaskan, dengan semakin besarnya anggaran yang dikelola pemerintah daerah, saat ini risiko lebih besar berada di daerah-daerah yang memiliki kapasitas beragam.

Hal serupa juga dikatakan Country Director Bank Dunia Rodrigo Chaves. Menurut dia, kondisi politik dan ekonomi global akhir-akhir ini akan menjadi tantangan bagi ekonomi Indonesia.

Dia berujar, globalisasi telah membawa manfaat bagi banyak orang di dunia, tapi terdapat permasalahan di mana manfaat yang diterima tidak setara.   DANA DESA

“Indonesia tidak bisa hanya memikirkan mempercepat pertumbuhan, tapi juga membuat hasilnya dirasakan lebih setara,” ujarnya.   DANA DESA

Sumber: Tempo dot co
                      DANA DESA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *