BUMDES MENJADI PENYANGGA PANGAN

SAPA INDONESIA – BADAN usaha milik desa di Bojonegoro, Jawa Timur, didorong untuk terlibat sebagai penyangga persediaan pangan dan dalam pengelolaan agrobisnis. Sebanyak 51 BUMDes menjadi proyek percontohan.

Kepala Bidang Ekonomi Kabupaten Bojonegoro Eryan Dewi Fatmawati, Kamis (1/9), mencontohkan keterlibatan BUMDes dalam pengelolaan agrobisnis belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. BUMDes juga terlibat dalam pengembangan jambu di sejumlah kecamatan hingga pembelian dan penjualan bawang merah di Kedungadem dan Temayang. BUMDES

Upaya memperkuat BUMDes sebagai penyangga pangan antara lain dilakukan oleh BUMDes Kedungprimpen di Kecamatan Kanor dan BUMDes Bendo di Kecamatan Kapas. BUMDes melalui kemitraan dengan Perum Bulog membeli gabah petani. Selain menjaga stabilitas harga juga bisa berperan menjaga ketersediaan pangan di desanya. BUMDES

“Peran itu dinilai penting untuk menjaga ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan petani terhadap tengkulak. Jadi, BUMDes ikut berperan mengembangkan potensi lokal di tingkat desa,” kata Eryan. BUMDES

Pengembangan BUMDes diarahkan melalui kemitraan. Pemkab Bojonegoro memfasilitasi kemitraan BUMDes dengan melaksanakan kesepakatan perdagangan dengan PT Puspa Agro untuk komoditas padi dan bawang merah. BUMDES

Pemkab juga memfasilitasi kemitraan BUMDes dengan lembaga perbankan, perguruan tinggi, dan perusahaan swasta lainnya dalam bentuk kerja sama bisnis dengan distributor pupuk, pabrik pakan ikan, ritel modern, hingga terkait tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Kepala Bidang Pengembangan dan Pembangunan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Bojonegoro Masirin menambahkan, dalam pembinaan BUMDes ada koordinasi antara BPMPD dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat. BUMDES

BPMPD memberikan bantuan keuangan Rp 25 juta per BUMDes yang dibina bersama Bappeda. Bappeda melaksanakan fungsi pemantauan dan evaluasi serta pembinaan langsung kepada BUMDes dengan melibatkan 10 tenaga pendamping BUMDes dan satu koordinator pendamping untuk 51 BUMDes tersebut. BUMDES

Peran BUMDes dalam menjaga ketahanan pangan dimulai dari pengelolaan air. Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Achmad Djupari mengatakan, luas areal pertanian di sekitar Bengawan Solo mulai dari Kecamatan Margomulyo hingga Baureno sekitar 15.000 hektar.

Petani umumnya menggunakan pompa dengan sistem jasa sewa. Dengan pola bagi hasil, pemilik pompa mendapat bagian 1/5 atau 1/6 dari hasil, sedangkan petani 4/5 atau 5/6 dari hasil. BUMDES

Ia mencontohkan, di Desa Kedungarum dan Kedungprimpen ada 350 hektar lahan menggunakan jasa pompa milik BUMDes. Hasil lelangnya mencapai Rp 1,4 miliar setiap musim tanam. Setelah dipotong biaya operasional, BUMDes bisa untung Rp 900 juta. BUMDES

Sumber: Kompas dot com
                BUMDES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *