STUDY BANDING TKPKD KABUPATEN JEMBRANA KE KABUPATEN KEBUMEN

SAPA – PERINGKAT kemiskinan kabupaten Jembrana provinsi Bali pada urutan no7 dari 9 kabupaten kota lainnya, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kabupaten yang terletak di ujung barat pulau Bali.

Hal tersebut terungkap pada waktu paparan dari salah satu Tim TKPKD Kabupaten Jembrana yang hadir ke Kabupaten Kebumen dalam rangka Study Banding tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kemiskinan dan Pendataan Kemiskinan Lokal. Study banding tersebut dihadiri oleh sekretaris Bappeda Kabupaten Jembrana Drs. I Putu Darmawan M.H bersama tim TKPKD sebanyak 6 orang.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Kebumen Moh Amirudin SIP yang menerima tim dari kabupaten tersebut menjelaskan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kebumen Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKP2KD) menyusun Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kemiskinan Daerah yang bertujuan untuk mengintegrasikan dan menampung semua SIM yang selama ini sangat beragam dari masing-masing SKPD.

Data SIM Kemiskinan di gunakan untuk menyusun Perencanaan Daerah berbasis Penanggulangan Kemiskinan dengan harapan semua SKPD program kegiatannya mengacu pada SIM tersebut sehingga target penanggulangan kemiskinan akan cepat tercapai.

Kabid Penelitian, Pengembangan, Statistik dan Pengendalian BAPPEDA Kebumen Drs Pamungkas Tunggul Wasana,M.Si menambahkan di desa juga dibentuk Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Desa (TKP2KDes) yang nantinya mereka akan mendata masyarakat miskin menggunakan indikator kemiskinan Lokal yang kemudian akan dimasukan kedalam aplikasi Sistem Informasi Desa (SID).

Data dari SID akan ditampung ke dalam SIM Kemiskinan dan akan diolah di Pusat Data kemiskinan daerah (Poverty Resource Center). Sedangkan untuk anggaran penanggulangan kemiskinan di kuatkan melalui Perda sebanyak 8 % dari belanja langsung APBD untuk daerah dan 8 % dari belanja langsung APBDes untuk desa.

Di acara tanya jawab Drs. I Putu Darmawan M.H menjelaskan permasalahan penanggulangan kemiskinan di Jembrana selama ini sudah dianggarkan sebanyak 5% dari APBD Kabupaten, namun dirasa kurang efektif.

Dari kunjungan ke Kebumen ini akan menjadi pembelajaran bagi TKPKD Jembrana untuk meningkatkan anggaran maupun regulasinya serta teknis spesifikasi program kegiatan maupun penyusunan indikator kemiskinan lokal.

Kunjungan study banding ini ditutup dengan tukar cindera mata dari masing-masing TKPKD.

Oleh: Gunung Wiryanto Korda SAPA Kebumen dan Kulonprogo

                                                   Penanggulangan Kemiskinan – Melawan Pemiskinan – Pengentasan Kemiskinan – TKPK – Angka Kemiskinan – IKraR – Pemberdayaan Masyarakat – PNPM Mandiri    

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *