MUSTHOFA PAPARKAN RESEP PEMBANGUNAN KUDUS DI UI

SAPA INDONESIA – BUPATI Kudus, Musthofa memaparkan resepnya membangun Kabupaten Kudus dalam diskusi mengenai ekonomi kerakyatan di Gedung Lantai 2 Program Pascasarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia, Kampus Depok dengan tema ‘Kita dan ASEAN’.

Sejumlah pengusaha muda yang tergabung dalam Focus Grup Discussion (FGD) Program Pasca Sarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia menyampaikan perlunya memaparkan kekuatan ekonomi kerakyatan Indonesia untuk didukung dan dikembangkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Dalam pemaparannya, Musthofa menyampaikan, kekuatan ekonomi nasional, ada pada para pelaku ekonomi kerakyatan. Mulai dari level usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar (UMKM) semuanya memberikan andil besar sebagai fondasi ekonomi nasional.

Keberadaannya telah teruji karena tangguh dan kokoh dalam menghadapi badai krisis yang menerpa Indonesia beberapa tahun silam. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Pemerintah sebagai pemangku kekuasaan tentu tidak boleh hanya berdiam melihat potensi usaha mikro yang jumlahnya lebih dari 98,7 persen dari total UMKM yang ada. Ini merupakan potensi yang luar biasa jika benar-benar diberdayakan dengan optimal. Tentunya pemerintah harus hadir untuk itu. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Menghadapi MEA, lanjut dia, di wilayah pemerintahan yang dipimpinnya sendiri, Musthofa mengatakan akan dan terus mengoptimalkan UMKM yang ada di Kudus. Kerja sama yang sinergis pemerintah dan stakeholder diharapkan mampu menghasilkan UMKM yang sukses.

“Indikator keberhasilan pemerintah, salah satunya bagaimana agar bisa memberdayakan ekonomi kerakyatan ini,” kata Musthofa. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Hadirnya pemerintah daerah, lanjut dia, akan menjembatani beberapa permasalahan dan tantangan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam menjalankan bisnisnya. Di antaranya permasalahan mengenai permodalan dan pemasaran. Selain juga tantangan lain yaitu kualitas produk yang harus terus dijaga. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Penguasa, pengusaha, dan masyarakat sebagai objek dan subjek kebijakan pelaku ekonomi. Tiga domain ini menjadi kata kunci untuk bersinergi,”jelasnya.

Untuk membantu permodalan, pemerintah telah menawarkan berbagai produk modal usaha. Salah satunya adalah kredit usaha produktif (KUP) yang merupakan gagasannya dalam memberikan fasilitas dan kemudahan dalam permodalan untuk menggerakkan UMKM ini.

Di era serba teknologi ini, pemanfaatan teknologi informasi (TI) tak bisa dihindari.

“Manfaatkan teknologi informasi ini sebagai jaringan bisnis. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Selain itu akan mempermudah kita di Indonesia dengan negara-negara ASEAN di era masyarakat ekonomi asean (MEA) ini,” tambahnya. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

By: Siti Inayah Korda II SAPA Jateng
                     PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *