KRIMINALITAS DAN KEMISKINAN

SAPA – Kriminalitas memiliki kaitan erat dengan kemiskinan. Tingginya angka kemiskinan menjadi penyebab utama maraknya kriminalitas di Indonesia. Dengan segala keterbatasan, sejumlah orang rela menghalalkan berbagai cara demi memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dengan tindakan kriminal. Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang berbeda memunculkan akibat berbeda juga.

Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memperdulikan halal atau haramnya uang yang didapat guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja melakukan perampokan, penodongan, pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan. Di era global dan materialisme seperti sekarang ini tak heran jika kriminalitas terjadi di mana pun.

Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan merupakan dampak lain kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tidak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang makin dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan masyarakat global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak. Kesehatan memadai sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.

Buruknya kondisi generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berpikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur di jalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi yang baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi berikutnya.

Tidak hanya di kota-kota besar, di kota kecil pun tingkat kriminal setiap harinya selalu bertambah. Kriminalitas juga tidak mengenal usia, siapa pun dapat melakukannya, tua maupun muda, bahkan anak-anak. Dari kejadian tersebut banyak sekali pelajaran yang harus kita perhatikan khususnya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang mengakibatkan tindak kriminal. Pelaku kriminalitas pada dasarnya terpaksa melakukan tindak kriminal, dalam benak pelaku memiliki kehendak untuk tidak melakukannya. Dalam hal ini faktor kemiskinan sangat berperan dalam tindak kriminal. Kemiskinan menyebabkan perasaan tertekan dan tidak nyaman. Dengan demikian sebagian orang menyikapi kemiskinan dengan melakukan tindak kriminalitas yang dirasa bisa membuat mencukupi kebutuhannya.

Ni Kadek Vivin Mahayuni (Mahasiswi Fakultas Dharma Acarya/ Pendidikan Agama Hindu Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar).

balipost dot co dot id
                                                                         Penanggulangan Kemiskinan – Melawan Pemiskinan – Kemiskinan – Pengentasan Kemiskinan – TKPKD – Angka Kemiskinan – Data Kemiskinan – Musrenbang – PNPM Mandiri

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *