KONDISI MASYARAKAT BERUBAH, DATA TETAP

SAPA INDONESIA – PEMERINTAH Kecamatan Ponjong mengaku masih kesulitan dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah tersebut, pasalnya data yang digunakan sebagai acuan masih berdasarkan data lama yang berasal dari pusat.

Hal tersebut menyebabkan peserta penerima bantuan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Setiap tahun kondisi di lapangan selalu dinamis, masyarakat yang tinggal dan terdaftar sebagai penerima bantuan bisa jadi menagalami tutup usia maupun pindah ke wilayah lain. Hal tersebut menjadi hal yang cukup mengganggu alur dalam penyampaian bantuan.

Pemerintah kecamatan Ponjong, melalui Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Wijayadi menyayangkan sistem tersebut. Menurutnya, minimal dalam jangka setiap tahun data harus dievaluasi dan jika diperlukan dapat diperbarui.

“Kita hanya melakukan pengawasan di masyarakat, selain itu kita terus melaporkan pembaruan terkait dengan data warga yang perlu mendapat bantuan. Namun pagu masih sama dengan tahun lalu,” kata dia, Selasa (19/4/2016).

Sistem dari pusat yang menentukan penerima bantuan dengan sistem by name by address dirasa tidak mampu dielakkan lagi oleh pemerintah kecamatan. Wijayadi menjelaskan, bantuan yang diberikan akhirnya dialihkan melalui musyawarah desa terlebih dahulu kemudian baru dialihkan.

Apabila penerima bantuan masih memiliki sanak saudara, bantuan dapat dilanjutkan. Terkecuali bagi warga yang sudah pindah maupun meninggal dunia.

“Banyak pertanyaan sindiran dari warga yang mengatakan bahwa sudah meninggal kok masih dapat bantuan? Ya, itu yang bikin ramai, padahal kita tidak tau menahu karena data dari pusat sudah tertulis by name by address,” ungkapnya.

Sumber : Harianjogja dot com 

             (Copy: Triwahyuni Suci Wulandari korda SAPA DIY)

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *