PENANGGULANGAN KEMISKINAN JAUH DARI HARAPAN

SAPA – KEBIJAKAN Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dalam program penanggulangan kemiskinan masih jauh dari harapan. Sebanyak 17.179 rumah tangga miskin tidak tersentuh program pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan.

Hal itu terungkap pada acara peluncuran program bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) APBD Sidoarjo 2016 di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (18/5). Hadir antara lain Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Ketua DPRD Sidoarjo Sulamul Hadi Nurmawan, dan para kepala desa. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo baru akan merumuskan program pemberdayaan masyarakat miskin tahun ini. Tujuannya, agar keluarga miskin tidak terus mengandalkan bantuan sosial, tetapi menjadi berdaya sehingga mampu keluar dari garis kemiskinan. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Saya ingin sekali masyarakat miskin diberdayakan. Kalau mereka mau bekerja apa saja yang penting dapat upah, itu bagus. Kami akan pikirkan pekerjaan yang tepat,” ujar Saiful Ilah. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Saiful mengatakan, jumlah penduduk miskin berdasarkan sensus BPS 2011 mencapai 99.492 rumah tangga sasaran (RTS) atau sekitar 397.968 jiwa dari total penduduk 2,5 juta jiwa. Sebanyak 78.103 RTS di antaranya masuk dalam program perlindungan kemiskinan pemerintah pusat dan menerima bantuan raskin nasional. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Sisanya, 21.389 RTS, tanpa perlindungan kemiskinan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberikan bantuan raskin dari dana APBD kepada 4.210 RTS sehingga tersisa 17.179 rumah tangga miskin tak tersentuh bantuan. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Dana yang dialokasikan sebesar Rp 3,725 miliar untuk pengadaan beras berkualitas seharga Rp 15.000 per kg. Beras ditebus penerima bantuan dengan harga Rp 1.600 per kg atau Rp 16.000 untuk 10 kg. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Bantuan beras diberikan 10 kantong per tahun. Pendistribusian mulai Maret hingga Desember 2016. Adapun penentuan penerima bantuan melibatkan kepala desa agar tepat sasaran,” ujar Saiful Ilah. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Rukayah, penerima bantuan raskin Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, sangat senang. Janda berusia 70 tahun ini mengaku beras yang diterimanya membantu pemenuhan kebutuhan pokok. “Saya tak mampu bekerja lagi, sedangkan kondisi ekonomi anak- anak saya juga kekurangan sehingga mereka tak mampu membantu kebutuhan saya,” ujarnya. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Saiful Ilah mengatakan, kebijakan penanggulangan kemiskinan tidak hanya melalui bantuan raskin. Perlindungan masyarakat miskin juga ditempuh melalui pemberian bantuan premi Asuransi Kesejahteraan Sosial (Askesos) Rp 16.800 per orang per bulan. Program bantuan ini berasal dari Kementerian Sosial. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Sasaran program adalah masyarakat miskin yang bekerja di sektor informal. Penerima bantuan sebanyak 1.436 orang yang ditentukan berdasarkan nota kesepahaman antara Kemensos dan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo. Adapun realisasi bantuan premi dilakukan mulai Desember 2015- Oktober 2016. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Bantuan premi ini diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat miskin untuk ikut program perlindungan kesejahteraan sosial secara mandiri. Salah satunya dengan merasakan langsung manfaat yang diterima,” kata Saiful Ilah.

Sumber: Kompas dot com
                         PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *