MENSOS PUJI JIHAD TOLAK KEMISKINAN ALA BARIFOLA DI TERNATE

SAPA – MENTERI Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kekagumannya terhadap program Barifola yang diterapkan Ikatan Keluarga Tidore (IKT). Barifola merupakan program bedah rumah yang dananya berasal dari swadaya masyarakat.

“Saya kira ini perspektif yang sangat mencerahkan,” katanya saat menghadiri serah terima kunci rumah yang kena program Barifola kepada keluarga Alm. Mastura Ibrahim RT 001/RW 001 Kelurahan Takoma, Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu kemarin (20/2/2016). PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Persfektif mencerahkan yang dimaksud Mensos, pertama, biasanya terminologi bagi orang yang menyumbang adalah orang yang memiliki materi berlebih. Namun, dalam Barifola donaturnya bukan hanya dari kalangan tersebut tapi juga dari kalangan bawah yang memiliki niat gotong royong untuk membantu keluarga tak mampu. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Kedua, perspektif yang dibangun secara infaq sodaqoh, dan mereka menyebut orang yang berinfaq sebagai mujahidin. Jadi ini bentuk jihad untuk melawan kemiskinan,” ujarnya. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Biasanya, sambung Mensos, perspektif jihad selalu dikaitkan dengan sesuatu yang membawa konflik sosial. Namun, dalam Barifola ini terbangun persfektif jihad dengan cara menolak kemiskinan dengan menciptakan kesejahteraan.

“Seringkali perspektif jihad itu membawa senjata, perang, dan membawa konflik sosial. Tapi ini (Barifola) kita dicerahkan oleh IKT,” ujarnya. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Sebagai program yang menginspirasi, Mensos mengatakan, tak menutup kemungkinan akan mereplik program tersebut. Kata dia, bila program tersebut dipadupadankan dengan program Kemensos, tentu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Ini kan sebetulnya akan menjadi role model dan potensial direplik,” katanya. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Di kesempatan serahterima kunci ke keluarga Alm. Mastura, Mensos juga memberikan bantuan berupa truk logistik secara simbolis. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Wali Kota Ternate sekaligus Ketua IKT, Burhan Abdurahman mengatakan, awalnya IKT hanya paguyuban yang melayani warga Tidore saja, namun sekarang sudah semua wilayah. Barifola ini juga berawal dari gerakan Rp1.000 dari para anggota.

Setelah dana terkumpul kemudian membangun rumah warga yang dinilai tidak layak huni. Pekerja bangunannya pun tidak dibayar sepeser pun alias bekerja secara sukarela. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

“Orang yang mengerjakan rumah tidak dibayar sepeser pun. Mereka kerja dengan ikhlas,” ujar Burhan.
Sementara itu, anak Alm. Masturi, sebagai penerima kunci rumah, Faradila mengaku senang dengan adanya Barifola.

Perempuan enam bersaudara itu kini hanya tinggal berdua dengan sodaranya di rumah tersebut. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
“Saya senang (rumahnya dibangun),” ujarnya sambil menitikan air mata. PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Sumber: Okezone dot com
            PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Terkait lainnya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *